Cara Mensucikan Lantai dan Pakaian dari Najis

Senin, 07 Maret 201163comments


Ketika kita mengerjakan sholat, kita diwajibkan untuk mengerjakannya dalam keadaan suci, baik suci  badan, pakaian, maupun tempat. Tanpa terpenuhinya syarat kesucian tersebut, maka sholat kita tidak diterima oleh Allah. Di samping itu, tidak bisa menjaga kesucian dari najis air kencing merupakan salah satu sebab utama seseorang mendapatkan siksa kubur. Tentu saja kita semua tak berharap untuk merasakannya, bukan? Maka dari itu kita harus berhati-hati dan tidak sembrono dalam masalah najis ini, tentunya masih dalam batas yang wajar dan tidak berlebihan.
Pada dasarnya sesuatu yang suci adalah sesuatu yang tidak terkena najis/sesuatu yang telah terkena najis tapi najisnya telah disucikan/dihilangkan. Adapun hukum asalnya segala sesuatu adalah suci. Artinya selain dari yang telah disebut sebagai barang najis dalam Alquran maupun Alhadits, selama kita tidak melihat/mengetahui benda tersebut terkena najis, maka hukum benda itu adalah suci, bukan sebaliknya. Di bawah ini saya uraikan cara mensucikan najis pada lantai dan pakaian yang saya peroleh dari sebuah sumber yang ditulis berdasarkan Alquran dan Alhadits.
Penjelasan:
1.   Cara mensucikan tanah meresap yang terkena air kencing atau najis
Jika ada tanah yang terkena air kencing atau najis sedangkan tanah itu bisa meresap, maka cara mensucikannya cukup disiram dengan air satu timba sesuai dengan haditsnya atau disiram dengan air sampai kita punya keyakinan bahwa najis tersebut telah hilang karena meresap bersama air.
2.   Cara mensucikan lantai yang tidak meresap yang terkena air kencing atau najis
Jika air kencing atau najis itu mengenai lantai yang tidak meresap, maka cara mensucikannya ada beberapa cara, antara lain
a.   Jika air kencing atau najis itu ada di tengah-tengah lantai masjid, maka air kencing itu diserap dulu dengan kain yang kering atau ditimbun dengan tanah/pasir, kemudian kainnya diangkat atau pasirnya dibersihkan. Pada saat mengangkat kain atau membersihkan pasirnya jangan sampai ada yang menetes/tercecer, setelah itu dilap dengan lap basah yang suci minimal tiga kali atau sampai yakin bahwa najisnya telah hilang.
b.  Kalau air kencing atau najis itu mengenai lantai bagian pinggir maka cukup disiram dengan air yang dialirkan mengarah keluar lantai sampai yakin bahwa najisnya telah hilang.
Sumber gambar: http://tatyalfiah.wordpress.com
3.   Cara mensucikan pakaian yang terkena najis
Ada beberapa cara mensucikan pakaian yang terkena najis, antara lain
a.  Apabila najisnya berupa kotoran yang kelihatan, seperti kotoran manusia, maka cara mensucikannya, kotoran tersebut dihilangkan dulu sampai bersih setelah itu baru disucikan dengan cara dimasukkan ke dalam bak/ember diisi air sampai luber sambil diaduk-aduk minimal tiga kali luberan atau sampai yakin bahwa najisnya telah hilang mengalir bersama air yang luber atau pakaian itu diangkat dan diguyur dengan air sampai yakin bahwa najisnya telah hilang.
b.   Kalau najisnya berupa air kencing, maka cara mensucikannya, pakaian yang terkena najis itu dimasukkan ke dalam bak/ember lalu diisi air sampai luber dengan diaduk-aduk minimal tiga kali luberan atau diluberi sampai yakin najisnya telah hilang atau pakaian yang terkena najis itu diangkat dan diguyur dengan air sampai yakin bahwa najisnya telah hilang.

Share this article :

+ comments + 63 comments

masfauzi
8 Maret 2011 pukul 16.02

bagus suf, lanjutkan.. tp ojo lali, kaweeenn, haha..

9 Maret 2011 pukul 08.51

makasih...masak kawinnya nglangkahi senior? seniornya dulu dunk...

10 Maret 2011 pukul 09.36

intinya sampai yakin ya mas? kalau najisnya hilang
hmm.. oke

10 Maret 2011 pukul 10.37

tentu saja dengan catatan tidak isrof, inget sabdanya Nabi wudhu lebih dari 3 kali tiap basuhan termasuk isrof, jd bisa dikira-kira sendiri krn kita sendiri yg tahu dan mengalami, mungkin itulah sebabnya agama dikatakan mudah, fleksibel dan ngga' saklek

Anonim
8 Juni 2014 pukul 10.19

Saya ingin bertanya, jadi di rumah saya pernah ada kencing di kamar dan juga dekat meja makan kalau tidak salah, dulu sekali saat saya masih kecil mungkin 3-5 tahun atau lebih yang lalu, saya belum tau tentang hukum-hukum pipis dsb kalau tidak salah dan saya sewaktu malam takut untuk keluar ke kamar mandi dan saya fikir (maaf) pembalut itu bisa menyerap air kencing sehingga saya pipis di kamar saat memakai itu dan setelah saya sadar tidak bisa menyerap, saya kemudian berganti celana dan tidur, besoknya (saya tidak terlalu ingat apakah saya atau mama saya yang mengepel itu) tapi sepertinya sudah kering pipisnya. nah saya takut kalau di pel menyebar gitu sedangkan waktu itu mama saya tidak tau, nah pak sampai sekarang mungkin sudah seribu kali lebih di pel karena sudah bertahun-tahun dan saya rasa sudah suci karena bau dan warna nya juga sudah tidak ada. tapi saya takut masih ada najis, apakah seluruh isi rumah saya harus diguyur air? tapi saya rasa itu tidak memungkinkan karena lantai kamar saya dan adik saya juga agak sedikit kebawah dibandingkan lantai ruang lain. MOHON DIJAWAB INI SANGAT MEMBUAT SAYA STRES. MOHON DIBANTU APAKAH LANTAI SAYA SUDAH SUCI?

Anonim
9 Agustus 2014 pukul 08.50

Assalamu'alaikum,
Kalau menisbatkan pada Qur'an dah Hadist, tentu lebih jelas bila menyebutkan secara rinci.

13 Agustus 2014 pukul 23.03

@Anonim 8 Juni, maaf baru balas, saya lama tidak memantau komentar. Ada 2 kemungkinan jika lantai dipel, yaitu menjadi suci atau malah menyebarkan najis kemana-mana tergantung cara mengepelnya.
Daripada Anda ragu, jika memang menginginkan seluruh rumah suci dan memang memungkinkan kondisinya, Anda bisa mengepel seluruh rumah kembali atau lebih mudahnya Anda menyiapkan satu ruangan khusus di rumah untuk disucikan dan digunakan sebagai mushola. jadi lantai rumah dibiarkan tidak suci tidak apa-apa tetapi khusus untuk sholat hanya dilakukan di mushola yang selalu terjaga kesuciannya.

13 Agustus 2014 pukul 23.10

@Anonim 9 Agustus, Waalaikumussalam. Terima kasih atas saran Anda. Tulisan ini saya buat lebih dari 3 tahun lalu saat awal-awal membuat blog, sehingga masih banyak sekali kekurangannya. Insya Allah untuk ke depannya bila menulis hal-hal yang menyangkut hukum akan saya sertakan referensinya. Kebetulan untuk artikel ini saya tulis ulang dari sumber hard copy materi pengajian.

Anonim
4 Maret 2015 pukul 07.11

Assalamualaikum
saya mau tanya, lantai rumah saya beberapa hari yang lalu terkena kencing lalu saya ambil kain kering dan kemudian kain tersebut saya basuh dengan air sampai basah lalu saya peras sedikit dan masih tersisa kandungan air yang lumayan banyak pada kain tersebut. Kemudian saya peraskan air yang terkandung dalam kain tadi pada kencing tersebut dan saya pel menggunakan kain yang sama. lalu sorenya ibu saya mengepel seluruh lantai rumah saya. BAGAIMANA KEADAAN LANTAI RUMAH SAYA SEKARANG? MASIH NAJIS ATAU TIDAK?

Anonim
4 Maret 2015 pukul 07.17

Mohon dijawab pertanyaan diatas karena hal ini membuat saya menjadi was-was ...

Anonim
4 Maret 2015 pukul 11.14

Assalamualaikum
saya mau tanya lagi, bagaimana membersihkan darah haid yang menempel pada kasur agar kasurnya terbebas dari najis? Mohon agar segera menjawab pertanyaan saya dan pertanyaan saya sebelumnya. Terimakasih

Anonim
9 Mei 2015 pukul 12.30

Mas,sampeyan ini cara menyampaikannya seperti orang jamaah .

8 Juni 2015 pukul 07.50

@Anony 4 Mar 2015
Maaf baru menjawab sekarang, sudah lama saya telantarkan blog ini, saya jawab semampu saya

Untuk mengepel lantainya tidak perlu diperaskan air ke tempat najisnya, cukup najisnya diserap lalu dilap dengan kain basah minimal 3 kali. Jika sudah dilakukan dengan benar, insya Allah sudah suci sehingga tidak masalah jika seluruh lantai kemudian dipel. Namun, bila belum suci, mengepel seluruh lantai justru bisa meratakan najisnya.

Untuk darah haid yang menempel di kasur, karena tidak mungkin dicuci maka cukup dijemur di bawah sinar matahari, ada hadits yang menyebut sinar matahari bisa mensucikan.

fernandi
17 September 2015 pukul 07.56

saya pernah tidur di masjid dan saya ngiler di karpet masjid. bagaimana cara mnsucikan najis itu?

19 September 2015 pukul 11.01

@fernandi

Bila anda tidur telentang atau miring tidak najis, tapi jika tengkurap maka ilernya najis, karena dengan tidur tengkurap bisa jadi isi lambung ikut keluar sedikit & tercampur dengan iler. Untuk mensucikannya cukup disucikan karpet masjidnya dengan diguyur air yg mengalir. Wallohu a'lam.

Anonim
20 April 2016 pukul 07.07

Maaf bagaimana cara membersihkan kotoran tikus, apakah lantainya perlu di alirkan air juga, padahal kan tikus mempunyai kotoran yang teksturnya cenderung kering, terima kasih ustadz

5 Mei 2016 pukul 11.45

Kotoran tikus tidak najis, karena tikus bukan binatang haram, tetapi termasuk binatang fasiq. Jadi tinggal dibersihkan saja.

Kotoran hewan yang tidak haram lainnya seperti ayam dan bebek juga tidak najis.

12 Mei 2016 pukul 05.53

Kotoran sapi apa najis mohon di jawab

12 Mei 2016 pukul 22.33

Kotoran sapi tidak najis karena sapi binatang yang halal.

13 Mei 2016 pukul 07.24

Kalau setetes air kencing kena sarung basah lalu sarung itu kering apa sudah tidak najis

15 Mei 2016 pukul 21.20

tetap najis, sucikanlah terlebih dahulu lalu dikeringkan

17 Mei 2016 pukul 06.14

Saya pas sujud terasa ada yang keluar.... terus sarung saya pakai itu pas basah habis di cuci belum kering.. terus kena air kencing setetes itu saya pas sholat.sajadah juga basah habis kebocoran hujan....
Pertayaannya ..najis berpindah melalui basah jadi sarung dan sajadahnya mushola jadi..najis terus..bagaimana kalu sudah lewat 2BULAN YG lalu kejadian ini...najis menyebar kemana.karena belum di suci kan . ...terus gimana kalau sudah menyebar ke al qur an...atau yg lain di musholah...mohon jawabnya apa najis sudah nya HILANG krna SUDAH 2bulan yg lalu MOHON DI JAWAB INI MEMBUAT SAYA STRESSS DAN TAKUT

22 Mei 2016 pukul 17.54

Apakah Anda tidak menggunakan celana pendek sebelum menggunakan sarung?

24 Mei 2016 pukul 14.42

Tidak pakai

24 Mei 2016 pukul 22.07

Biasakanlah untuk menggunakan celana saat memakai sarung.

Insya Allah selama bagian yang terkena najis tidak menempel ke sajadah maka sajadah tersebut tidak najis. Jadi bukan karena sarungnya basah lalu ada yg terkena najis di satu tempat kemudian jadi najis keseluruhannya. Wallohu a'lam.

27 Mei 2016 pukul 12.53

Jadi sarungya saja yg najis..

18 Juni 2016 pukul 09.57

Asalamu'alaikum
Saya mau tanya, dulu saat kelas 3 smp saya sedang haid dan kebetulan waktu itu sedang ada exstra BTA.
Saya sudah bicara pada guru saya kalo saya sedang haid dan takut darahnya menetes, tapi guru saya memaksa untuk ikut jadi saya menurut saja.
Ternyata waktu darah haid saya menetes di lantai mushola, saat itu saya benar2 takut.
Saya hanya mengelapnya dengan tangan kemudian saya tinggalkan, saya benar2 takut sampai sekarang saya takut dosa besar. Lantai itu sudah di pel berkali-kali apakah najisnya hilang.
MOHON DI JAWAB ! TERIMA KASIH

21 Juni 2016 pukul 15.37

Salam 354 dari jm kendari

4 Juli 2016 pukul 05.09

Boleh minta dalil hewan yg halal itu tidk nakjis kotoranx.

24 Juli 2016 pukul 06.00

@kharisma369

Apabila lantainya dipel untuk menghilangkan najisnya, maka ya najisnya hilang. Tetapi bila dipel biasa malah bisa meratakan najisnya.


@Unknown

Salam dari Jakarta :)

Anonim
15 September 2016 pukul 16.14

Kalau misal.a lantai tidk pernh d.cuci dgn mengguyur air, hanya sebats d.cuci dgn air+sabun pembersh lantai. nah pas waktu sholat hujan ada air hujan masuk dr celah2 genteng. Pertanyaan.a apakah sajadah dan mukena dapat dihukumi najis?
*kan lantai tidk pernh d.cuci syar'i sedangkn sesuatu yg basah (air hujan) menempel d.lantai, d.atas lantai ad sajadah.

17 Oktober 2016 pukul 19.17

Terima kasih. Postingannya sangat membantu.

10 November 2016 pukul 14.32

@Risma, Iya, kalo sampai tembus airnya. Bila memungkinkan sebaiknya seluruh rumah disucikan. Atau bila tidak memungkinkan tapi ada cukup tempat di rumah, sebaiknya membuat ruangan khusus sebagai mushola.
Maaf baru balas karena baru ngecek blog lagi.

Anonim
20 November 2016 pukul 15.41

Assalamualaikum
Mas mau tanya kalau misalnya kita tidak tau/lupa (ragu-ragu) apakah lantai rumah kita itu pernah terkena najis/tidak apakah boleh kalau kita menghukuminya suci? Karena tidak memungkinkan jika harus disucikan semua dan tidak ada cukup tempat jika harus membuat mushola

30 November 2016 pukul 20.49

Waalaikumussalam, apabila lantai rumah kita sudah disucikan maka selagi kita tidak benar-benar melihat ada najis di situ ya anggap saja suci. Jika karena satu dan lain hal susah untuk menjaga kesucian lantai rumah, maka tiap sholat gunakanlah sajadah atau tikar.

18 Februari 2017 pukul 23.35

Assalamualaikum mas saya mau nanya adik saya umur 13thun tapi masih ngompol di kasur terus kasurnya saya tunggu selama 30menittan dan saya pel 3 kali itu masih najis tidak ya?.makasih

18 Februari 2017 pukul 23.36

Tolong di bales mas soalnya saya sedang was was

19 Februari 2017 pukul 16.54

Pak saya mau tanya keponakan syaa pipis setetes di tempat tidur usianya sudah 22 tahun, kalau spreinya hanya dicuci pakai sabun dan air apakah najisnya sudah hilang? Terima kasih mohon dibls

19 Februari 2017 pukul 17.05

Pak saya mau tanya keponakan syaa pipis setetes di tempat tidur usianya sudah 22 tahun, kalau spreinya hanya dicuci pakai sabun dan air apakah najisnya sudah hilang? Terima kasih mohon dibls

Anonim
12 Juni 2017 pukul 11.43

Kalau bekas kotoran kelelawar yg ada di masjid, apakah najis?

13 Juni 2017 pukul 20.11

Assalamualaikum saya pernah menghilangkan najis besar tetapi cara nya dengan cara menuangkan sedikit air sabun ke lantai lalu me lap nya dengan tisu dan kalau seperti itu apakah najis itu sudah hilang?tolong dijawab ya terima kasih :)

13 Juni 2017 pukul 20.14

Assalamualaikum saya pernah menghilangkan najis besar tetapi cara nya dengan cara menuangkan sedikit air sabun ke lantai lalu me lap nya dengan tisu dan kalau seperti itu apakah najis itu sudah hilang?tolong dijawab ya terima kasih :)

13 Juli 2017 pukul 11.02

Mau tanya.... kemarin ada anjing yg jahil... anjing tsb kencing dipintu kamar kos saya.. lalu saya bersihkan dengan menggunakan air yg dicampur sabun... lalu pertanyaan saya,
1.bagaimana cara mensucikan ember bekas membersihkan air kencing anjing tsb,karena saya mencelupkan sikat yg saya pakai utk membershkan kencing anjing tsb kedlm ember beberapa kali,sikatnya sudah saya buang sih,tapi utk ember saya tdk buang krn msh dipakai...
2.Lalu bagaimana cara mebersihkan lantai yg terkena air bekas kencing anjing tsb,lantainya berada ditengah tengah antara pintu ... krn saya membersihkan pintunya dengan menyiramkan air sampai air bekas siraman tsb jatuh" kelantai?

mohon bantuan atas pertanyaan saya ini,krn ini membuat saya kepikiran terus sampai bingung bgt... udh brosing" ttp kurang jawaban tepatnya mks

13 Juli 2017 pukul 12.37

assalamu'alaikum..... tolong dibales pertanyaan saya min.... lagi bingung bgt 😫😫

Anonim
4 Agustus 2017 pukul 10.39

Tolong diperhatikan madzhab yg dipakai.
Dan berhati-hatilah dalam menyampaikan hukum agama.

30 Oktober 2017 pukul 15.29

Tidak semua madzhab menganggap kotoran binatang yg halal dagingnya tidak najis..dalam madzhab syafii semua kotoran binatang adalah najis..jadi sebaiknya sebutkan hukum nya menurut 4 madzhab..karena tidak semua pembaca mengikuti madzhab yg sama

18 November 2017 pukul 19.35

Mohon maaf, petunjuk dasar cara mensucikan najis adalah seperti artikel di atas, untuk kasus-kasus tertentu yang sulit atau meragukan sebaiknya ditanyakan langsung ke ulama/ustadz/mubaligh agar pertanyaan yang disampaikan lebih jelas dan jawaban yang diberikan juga lebih komprehensif.
Mohon maaf pula saya tidak terbiasa membandingkan antar madzhab yang terkadang membuat bingung dan ragu sendiri, yang saya lakukan adalah apa yang saya pelajari dan ada dasar dalilnya maka itulah yang saya kerjakan.

Anonim
8 Maret 2018 pukul 11.02

Ustad saya mau tanya. Dulu di rumah saya ada yang ngompol. Trus t4 ngompolnya tidak dicuci dan dibiarkan kering saja karena susah mau ngepel harus angkat2 lmari/barang. Dan apakah najisnya menyebar ketika kaki kita basah mengunjak dan berjalan didalam rumah? Terima kasih uatad

Anonim
8 Maret 2018 pukul 11.05

Menyambung dari pertanyaan di atas. Dan bagaimanakah hukum sholat kita.?

10 Mei 2018 pukul 22.46

Numpang tanya, jadi permah saya sedang traveling dan tidak membawa ganti. Ketika kencing, najisnya mengenai celana sedikit. 1 atau 2 tetes. Karena tidak mungkin saya cuci masuk ember 3x luberan, maka saya hanya mengelapnya dengan air. Apakah hal ini cukup?

26 Mei 2018 pukul 19.43

Assalamualaikum akhi..
Baru tau blog ini jadi baru bisa komen..
Akhi saya mau tanya..
Saya kerja di rumah non muslim.. ada anjingnya, nah, jika pel.an di pake buat ngepel najis itu apakah pel.an nya juga jadi najis..? Udah gtu barusan si anjingnya (maaf) buang hajat di lantai.. cara mensucikannya gmna ya akhi ini dari kemaren membuat saya takut dan was.was..

Anonim
3 Juni 2018 pukul 17.34

Assalamualaikum... Ustadz.
Mohon penjelesannya bagaimana kalau tangan kita terkena kotoran tikus ? Bagaimana cara mensucikannya, apakah sama mensucikannya terkena kotoran anjing atau babi ? Trm ksh atas penjelasan ustadz, wassalam...

5 Maret 2019 pukul 23.58

Hukum Fiqih adalah setiap benda di dunia ini jika kita tidak tahu atau tidak yakin tentang keberadaan najis itu hukumnya suci.Jadi,apabila kita ragu tentang kenajisan suatu benda,keraguan itu harus dihilangkan,sebab keraguan tidak bisa di jadikan acuan kecuali dengan yakin,yaitu yakin kalau ada najis di suatu benda,atau lantai.
Dalam madzhab syafi'i,najis kencing yang sudah hilang(najis hukmiyah),yang sudah tidak ada lagi warna,rasa(tidak perlu dirasakan najis nya),dan bau nya karena sudah lama atau kering,maka cara mensucikannya cukup dengan mengalirkan air dengan merata di bagian yang terkena najis.
Namun kalau najis nya ainiyah yang masih ada benda najis nya (yang masih ada bau,rasa,dan warna nya)maka harus dihilangkan dahulu benda najisnya atau cara praktisnya adalah jika najis air kencing,maka najis tersebut di jadikan najis hukmiyah terlebih dahulu dengan cara di lap dengan menggunakan kain atau tissu (setelah di lap kain tersebut di cuci karena kain tersebut sudah najis),setelah sudah kering(hilang najisnya) maka tinggal dialirkan air dan diratakan dengan tangan di tempat yang hanya terkena najis saja,dan air bekas siraman mensucikan najis hukmiyah itu dihukumi suci

18 Juni 2019 pukul 08.53

Apakah najis hukmiyah dapat menyebar? Bagaimana kalau memang dapat tersebar. Apakah status yg tersebar itu hukmiyah juga?

25 Juni 2020 pukul 01.46

Mau tanya mas.....apakah kotoran tokek itu termasuk ma'fu atau tidak....?
Dan juga jika najis ainiyah sudah dihilangkan, trus dilap basah..apakah lantai sudah suci? Sebab kan najisnya menjadi sedikit dan tidak kelihatan

6 September 2020 pukul 13.25

Saya juga sama
Mohon pertanyaan ini dijawab
Banyak orang yang mengalami dan bingung mau bagaimana lagi karena sudah kemana mana

12 September 2020 pukul 14.39

Mau tanya mas .saya sedikit was2 karna pernah ada tamu ke rumah saya .dan dia duduk dikursi rumah saya ..mengobrol ketika obrolan dia bilang kalau bajunya terkena air kencing bayi umur 5 bulan .karna dia habis gendok ponakanya .dia duduk dikursi saya dan duduk di atas montor saya dan di meja rumah saya .belum sempat saya bersihkan sudah kering sepertinya bajunya yang terkena najis tersebut sudah agak tidak bsah .nah saya merasa seluruh rumah saya najis termasuk barang2 kursi dn tembok saya .bagaimana yg hrus saya lakukan .dan apakah bisa kalau saya pel seluruhnya sebanyak tiga kali itu bisa memsucikan .mohon jawabnya .terimakasih

13 Oktober 2020 pukul 09.24

Apakah kalau sdh najis hukmiyah tersebar ke semua lantai

19 Maret 2021 pukul 15.52

Assalamualaikum wr.wb
Mohon izin bertanya, kemarin kamar mandi Saya terdapat kotoran kucing. Akan tetapi Saya tidak mengetahui akan hal itu.Kondisi kamar mandi Saya dalam keadaan basah. Kemudian anak Saya yang berusia 5 tahun masuk ke kamar mandi. Anak Saya keluar dari kamar mandi dalam keadaan kaki yang basah.
Pertanyaannya, apakah setiap langkah kaki anak Saya tersebut najis?? Jika najis,bagaimana cara menyucikannya?? sedangkan najisnya sudah menyebar keseluruhan ruangan yangmana Saya juga tidak tahu kemana saja anak Saya melangkah..
MOHON DIJAWAB,, SAYA SANGAT STRESS DAN SANGAT TAKUT

28 Maret 2021 pukul 13.30

Berarti kalau lap suci bash yg dibuat membersihkan najis tadi langsung dibuang/bagaimana?

1 April 2021 pukul 09.49

Assalammualaikum.
Saya dirumah punya keponakan yang masih umur 1,5 tahun. Itu pernah 1 hingga 3 kali kencing dilantai, kemudian tiap hari saya pel. Setiap pagi selepas nyapu langsung saya pel. Itu bagaimana hukumnya?
Sudah suci/masih najis?

6 Mei 2021 pukul 14.47

Assalamualaikum,di kasur saya ada banyak hitam hitam ,setau saya itu bukan kotoran cicak ,sepertinya kotoran tikus ,saya cium ada yg bau ada yang tidak itu yg membuat sya was was,sebenernya itu apa sya krang tau ,bisa saja kotoran genteng,tpi saya tetap was was sya mkir klo kasurnya saya pake apakah pakaian sya menjadi najis,tlong pnjelasan nya karena sya termasuk orang yang was was ,jika itu kotoran tikus ,apakah kotoran tikus termasuk najis? Terima kasih

14 Maret 2022 pukul 03.41

Assalamualaikum wr.wb
YaAllah..ternyta banyak sekali kasus najis yg bikin stres. Biasanya Krn dg pikiran "menyebar" .saya pun mengalami itu. Sangat resah apalagi tidak kunjung menemukan jawaban.
Mungkin dg cara membersihkan semampunya sesuai aturan KMD berpasrah pada Allah..mohon ampun.krn kelalaian, kebodohan kita dalam beragama.

Posting Komentar

Monggo bagi yang mau berkomentar, silakan mengisi kotak di bawah ini :)

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Yusuf Abdurrohman - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger