Cara Membuat Biopori

Jumat, 15 November 201327comments


Menyambung artikel sebelumnya, Tampung Hujan, Lestarikan Sumber Air, kali ini akan saya uraikan bagaimana cara membuat biopori.  Sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu, apa itu biopori. Biopori adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk karena aktivitas organisme di dalamnya, baik berupa akar tanaman, cacing, maupun hewan-hewan lainnya. Lubang-lubang dalam ukuran sangat kecil tersebut terisi udara dan dapat menjadi tempat berlalunya air. Semakin banyak lubang-lubang tersebut, maka semakin besar kemampuan tanah untuk meresapkan air di atasnya. Dengan demikian, potensi terjadinya banjir dan genangan dapat dikurangi.  
Dari pengertian tersebut, tentu saja biopori hanya dapat terbentuk secara alami, yang bisa kita lakukan adalah bagaimana caranya untuk memperbesar kemungkinan terciptanya biopori tersebut. Cara yang dilakukan adalah dengan membuat lubang resapan biopori. Secara awam lubang resapan biopori disebut dengan biopori saja. Penyebutan ini memungkinkan banyak orang keliru mengira bahwa biopori adalah lubang buatan itu, padahal sebenarnya biopori adalah lubang-lubang kecil yang terbentuk secara alami karena dibuatnya lubang tersebut. 

Sumber gambar: www.ampl.or.id

Lubang resapan biopori dibuat dengan kedalaman tertentu, kemudian diisi dengan dedaunan yang telah kering atau bisa juga yang masih hijau. Lama kelamaan daun-daun tersebut akan membusuk dan menarik organisme bawah tanah untuk mendekatinya. Pergerakan organisme tersebut membentuk lubang biopori di sekitar lubang resapan tersebut.
Saya bukanlah ahli dalam bidang ini, tetapi saya hanya sekedar ingin berbagi pengalaman tentang pembuatan biopori di lingkungan tempat tinggal saja. Mungkin ada sedikit perbedaan dengan cara pembuatan di tempat lain, tetapi intinya hampir sama. Mudah-mudahan dengan mengetahui manfaat dan cara pembuatannya yang simpel, akan banyak orang yang tertarik untuk membuatnya di lingkungan masing-masing.


Alat-alat yang diperlukan:
1.       Bor biopori


2.       Pipa paralon dengan ukuran sesuai bor biopori, biasanya 3 atau 4 inchi
3.       Dob dengan ukuran sesuai bor biopori, jumlah dob sesuai dengan jumlah lubang yang akan dibuat


4.       Gergaji besi
5.       Alat bor tangan
6.       Linggis

Cara pembuatan:
1.      Pipa paralon yang dibeli dari toko besi biasanya berukuran 4 meter, potong dengan gergaji besi menjadi 10 buah, masing-masing 40 cm.

2.      Buat lubang secukupnya pada dob dengan bor tangan.



       Atau pilih dob yang memang sudah berlubang


 

 3.  Cari lokasi yang akan dibuat lubang, lebih baik bila dibuat di tempat dimana air cenderung berkumpul atau mengalir, bisa juga dibuat alur terlebih dahulu.
4.     Buat lubang silindris secara vertikal di dalam tanah dengan mengg bor biopori sedalam 80-100 cm, jika terbentur batu, gunakan linggis. Untuk jarak antar lubang sendiri sebenarnya ada hitungannya, tergantung luas lahan dan intensitas hujan, bla bla bla…. Berhubung gak begitu ngerti ya kira-kira saja diberi jarak sekitar 1 meter.


5.      Masukkan potongan pipa paralon ke lubang yang telah dibuat.
6.      Isi paralon dengan sampah organik seperti dedaunan atau rumput.
7.      Tutup lubang paralon dengan dob.

Paralon ditutup dengan Dob (Ilustrasi bila dikeluarkan dari dalam tanah)

Cara pemeliharaan:
1.   Sampah organik di dalam lubang resapan biopori lama-kelamaan akan menyusut karena pelapukan sehingga perlu ditambahkan dalam jangka waktu tertentu.
2.   Kompos yang terbentuk dapat diambil dari lubang setiap akhir musim kemarau, lalu masukkan lagi sampah organik yang baru.


Pembuatan biopori ini relatif mudah, bisa dilakukan satu orang saja. Biasanya kesulitan muncul bila lapisan tanahnya keras dan berbatu sehingga sulit untuk digali. Terkadang juga dijumpai bekas penyemenan jika  lokasi pembuatan merupakan bekas bangunan. Sebelum membuat lubang pastikan tempat tersebut tidak dilalui talang air atau saluran apapun di bawah tanah. Semoga bermanfaat, selamat mencoba. 


Share this article :

+ comments + 27 comments

Anonim
23 Januari 2014 pukul 21.07

sebaiknya. tidak usah dipasang pralon sampai ke bawah.. karena jika dipasang pralon sampai bawah. maka cacing tidak akan bisa memakan sampah organik. sebaiknya pipa hanya sepanjang 10 cm. agar cacing bisa memakan sampah organik

24 Januari 2014 pukul 08.26

^^ Sebenarnya lubang yang dibuat sekitar 80 cm dan panjang pipa 40 cm, sehingga masih ada ruang yang bisa dilalui cacing sepanjang 40 cm. Sebelumnya saya hanya mengikuti pengalaman dari orang lain yang sudah biasa membuat. Mungkin lain kali kalau mau bikin lagi saya perpendek pipanya seperti saran Anda, terima kasih. :)

Anonim
1 Maret 2014 pukul 22.07

Bagaimana cara mengeluarkan sampah organik yang sudah menjadi kompos? Sedangkan diameter pipa 10cm dan kedalamannya 40cm?

8 Maret 2014 pukul 06.20

Pipanya diambil dulu, ditarik dengan tang atau alat lain, lalu kompos diambil dengan menggunakan bor biopori juga dengan cara seperti saat pertama kali membuat lubang.

22 Oktober 2014 pukul 19.35

bagus juga nih ide membuat biopori
semoga kita lebih sadar lingkungan dan menjaganya tetap lestari

12 Juni 2015 pukul 22.55

thank gan. akan segera saya aplikasiksn di rumah saya

Anonim
23 Juni 2015 pukul 09.37

mohon admin untuk menaik taraf keselamatan web ini..
saya bole mengambil alih dalam masa 10 min.

Salam Ramadhan - Anonymous Malaysia-

Anonim
17 Oktober 2015 pukul 11.15

Maaf kalau lubang dibuat 1 meter dan pipa 40 cm dengan dop tanpa penahan/kupingan apa pipanya nggak jatuh nantinya ? Mohon penjelasannya

24 Oktober 2015 pukul 17.58

Sebenarnya lebih bagus kalau ada penahannya, tapi kami sengaja membuatnya dengan cara yg paling mudah dan sederhana. Apabila diameter pralon sama dengan bornya dan lubang tersebut dirawat secara berkala dengan mengisi sampah organik yang baru, saya rasa tidak apa-apa. (Mohon maaf apabila keliru dalam menjawab karena saya bukah ahli dalam bidang ini, tetapi hanya pengalaman membuatnya sendiri).

17 Desember 2015 pukul 14.21

Beli/dapetin dob nya dimana ya mas?

18 Desember 2015 pukul 07.50

Bisa dibeli di toko bahan bangunan, selamat mencoba membuat biopori

27 Januari 2016 pukul 15.28

saluut pak, atas informasi yang lengkap disertai gambar gambar terima kasih, salam.

7 April 2016 pukul 16.03

tadinya saya pikir halaman rumah saya yg sudah saya bongkar semenannya dan juga sudah saya tanamin rumput, sudah bisa meresapkan air, membaca artikel ini mencerahkan saya, akan saya praktekkan di halaman rumah saya.

12 April 2016 pukul 21.20

Alhamdulillah... hehe
Sebenarnya memang sudah bisa meresapkan air, biopori ini sifatnya membantu meningkatkan kemampuan tanah dalam meresapkan air. Lebih baik lagi bila Anda membuat sumur resapan dan mengalirkan air hujan dari atap rumah ke dalam sumur resapan tersebut.

9 Mei 2016 pukul 18.37

se urgen apa kita mulai membuat lubang biopori? apakh wilayah desa jg harus mulai buat lubang biopori?

12 Mei 2016 pukul 22.31

Biopori tidak hanya berfungsi untuk memperbesar kemampuan tanah dalam menyerap air, tetapi juga membuat tanah di sekitarnya menjadi lebih subur. Sehingga cocok juga dibuat di pedesaan walaupun masih banyak tanah yang kosong.

Kalau memang membuat lingkungan lebih baik, kenapa tidak?

18 Juni 2017 pukul 09.39

MANTAB .. ALHAMDULILLAH.. TERIMAKASIH PA YUSUF.., SUDAH BISA LANGSUNG DIPRAKTEKKAN..

11 Juli 2017 pukul 09.55

Good job

11 Juli 2017 pukul 09.57

Liburan ini sy coba buat biopori, artikelnya sangat membantu sy dlm pembuatan biopori, trm ksh

Anonim
29 Oktober 2017 pukul 18.04

Rumah saya tergenang air saat hujan trs menerus. Air mersap lewat tegel apakah biopori ini bs membantu mas?

18 November 2017 pukul 19.43

Pembuatan lubang biopori bertujuan untuk meningkatkan daya serap tanah, adapun cara yang lebih efektif untuk mengurangi banjir adalah dengan membuat sumur resapan. Alirkan air dari atap rumah melalui talang ke dalam sumur resapan, selain mengurangi debit air ke selokan (yang berarti dapat mengurangi genangan) juga untuk menjaga pasokan air tanah. Selain itu perlu dicek saluran drainase di sekitar rumah Anda, barangkali alirannya tidak lancar sehingga kerap timbul genangan saat hujan.

Anonim
26 Desember 2017 pukul 12.30

mohon maaf pak, paralon yang ditutup dob tsb apa ditutup di kedua sisi lubangnya atau hanya di satu sisinya saja?

5 September 2018 pukul 18.36

Kalau menurut saya hanya yang atasnya saja, tapi entah pendapat sang penulis

5 September 2018 pukul 20.29

Maaf lama tak mengurus blog sehingga baru saya lihat pertanyaan Anda. Untuk pemasangan dob hanya di bagian atas saja, tujuannya agar tanah di sekitar lubang tidak longsor masuk ke lubang.

27 September 2018 pukul 12.54

👍👍👍👍👍
Terima kasih banyak Pak Yusuf
kebetulan saya lg buat untuk halaman belakang rumah.

30 Juli 2019 pukul 11.44

Mantap

Anonim
12 September 2019 pukul 07.18

Bisa juga dipasang kedua sisi tetapi sisi bawah juga harus di lubangi agar air meresap kebawah..

Posting Komentar

Monggo bagi yang mau berkomentar, silakan mengisi kotak di bawah ini :)

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Yusuf Abdurrohman - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger